Pages

  • Beranda
  • Tentang Saya

Bintu Tsaniyah

A Lifestyle Blog by A Second Child

  • Home
  • Tentang Saya
  • Artikel
    • Arsitektur
    • Renungan
    • Rupa-rupa
  • Kuliner
  • UC News
  • Buku

"Bu, kayak yang bekas cucian piring ya," komentar sulungku sewaktu disuruh mengaduk nasi yang sedang dimasak menjadi bubur.

Saya tahu yang dia maksudkan adalah sisa-sisa nasi atau makanan yang terkumpul saat proses akhir mencuci piring. Biasanya setelahnya saya masukkan ke dalam kantong kresek, untuk selanjutnya diikat dan dibuang bersama sampah lain ke tempat sampah.

Sesaat kata-kata sulungku membuatku spontan merenung. Pertama, teringat pada minyak bekas menggoreng (minyak jelantah) yang dibudidayakan menjadi sabun. Atau mempunyai manfaat baru sebagai bahan bakar biogas.

Kedua, teringat pada satu cerita dalam serial animasi SpongeBob SquarePants. Ceritanya tentang Pearl (anak Tuan Krab) yang menderita karena semacam jerawat di wajahnya. Usut punya usut, ternyata diakibatkan oleh sabun muka yang dibuat oleh ayah Pearl, yang tak lain adalah dari sisa Krabby Patty. Ya, dari sisa makanan.

Kata bekas cucian piring akhirnya menjadi sebuah ide, bagaimana jika kemudian bisa diolah lagi menjadi sesuatu. Kalau minyak jelantah bisa menjadi sabun, apakah sisa makanan juga bisa? Tidak harus untuk dipakai oleh tubuh jika membayangkan saja jijik dan takut seperti Pearl. Barangkali sekedar untuk bahan mainan anak-anak?

Yah, andaikan bisa, mungkin bisa menambah ketrampilan untuk para tukang sampah atau kalangan yang setara dengannya. Dan mungkin bisa membuat selokan-selokan di depan rumah-rumah bisa se-kinclong air sungai yang jernih. Sungguh menakjubkan!

Aih...sepertinya khayalan saya terlalu berlebihan, efek puasa, yang makan otaknya, perut sih masih kosong, hehe...

Sebagai bonus untuk pembaca yang sabar membaca khayalan saya hingga akhir, simak saja resep Bubur Nasi yang saya recook dari salah satu resep di Cookpad. Meski dikomen miring saat prosesnya, sulungku bilang enak kok setelah mencicipi jadinya. Alhamdulillah ya.

Eits, satu lagi, bubur nasi ini juga salah satu cara untuk mengurangi sampah nasi di rumah lho, so yuk disimak!

BUBUR NASI GURIH



Bahan:

  • 1 piring nasi
  • 1 bungkus santan instan (saya memakai santan bubuk Sasa)
  • 2 lembar daun salam
  • Sejumput garam atau sesuai selera
  • 3 gelas air matang (bisa ditambahkan sesuai kebutuhan)
  • Pelengkap (bisa kerupuk, daun bawang, bawang goreng, abon, atau sesuai selera)

Cara membuat:
1. Campur semua bahan, masak di atas api sedang cenderung kecil.


2. Aduk terus hingga merata, jika diperlukan tambahkan air kembali sedikit demi sedikit.


3. Setelah dirasa tekstur nasi sudah mulai berubah lebih lembut dan air menyusut, artinya nasi telah menjadi bubur. Siap disajikan.

0
Share
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Popular Posts

  • Tips Penggunaan Awal Oven 'Tangkring' (Oven Kompor)
    Oven tangkring merupakan istilah umum masyarakat Indonesia saat menyebutkan oven kompor.  Bahkan biasanya cukup disebut dengan otang saja. ...
  • Kakekku Pahlawanku
    Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Menurut KBBI, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberania...
  • Spicy Sauteed "Kikil" (Tumis/ Oseng Kikil Mercon)
      Kikil adalah bagian daging sapi di bagian kaki yang biasa digunakan sebagai bahan dasar makanan terutama di Asia. Di Indonesia, biasanya d...

Desainnyong

Jasa Desain Gambar Rumah Minimalis Murah

Labels Cloud

Arsitektur Dapur Uji Masak Edukasi Gaya Hidup Inspirasi kuliner Motivasi Parenting Perjalanan Quote Renungan Rumah Tangga Rupa-rupa Story Tips UC News Wisata

Blog Archive

  • ►  2021 (4)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2020 (13)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (1)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2019 (16)
    • ►  September (6)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
    • ▼  Mei (1)
      • Cerita Lewat Sepanci Bubur (Resep Simpel Bubur Nas...
    • ►  April (4)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (16)
    • ►  November (3)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (3)
  • ►  2017 (12)
    • ►  Desember (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (7)
    • ►  Juli (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
Flag Counter

Total Tayangan Halaman

Best Article

  • Inilah Alasan Pentingnya Wisata Edukasi
    Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan cenderung cepat bosan.  Metode belajar di dalam ruangan saja sangat rentan menyebabkan k...
  • 'Kabur', Solusi Menghilangkan Kepenatan
    Foto: pixabay.com Latepost... Kemarin adalah perdana saya melakukan sebuah hal yang sudah lama tidak dilakukan, yaitu 'kabur'. ...
  • Selamat Hari Ibu!
    Tanggal 22 Desember merupakan hari peringatan atau perayaan yang dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan seorang ibu dalam ...

About Me

About Me

Najiyyatul Ummah

Seorang Istri, ibu dan anak kedua, Lulusan arsitektur yang senang menulis. Tulisan dan ilustrasi, dua hal yang membantu memaknai kehidupan

NEWSLETTER

Copyright © 2015 Bintu Tsaniyah

Created By ThemeXpose | Copy Blogger Themes